PONTIANAK–Jason Audielin, 1 dari 17 mahasiswa Politeknik Tonggak Equator Pontianak, yang berhasil lolos program beasiswa IISMAVO (Indonesian International Student Mobility Awards edisi Vokasi), yang merupakan salah satu program unggulan dari Kampus Merdeka yang membuka kesempatan bagi mahasiswa vokasi di seluruh Indonesia untuk bisa berkuliah di kampus-kampus ternama di luar negeri selama 1 (satu) semester.
Selama 3 (tiga) bulan, Jason akan menempuh studi di University of Portsmouth, Inggris Raya. Dibawah bimbingan Mr. David, Global Associate Dean. Jason serta 10 teman lainnya dari daerah dari Indonesia akan mendapatkan penglaman belajar serta melihat situasi kerja industri di Inggris.
Pengalaman belajar di luar negeri.
Setelah menjalani kegiatan pembelajaran selama kurang lebih 2 bulan, Jason mendapatkan banyak wawasan baru, terutama dalam metode pembelajaran. Mata pelajaran yang kini sedang diemban ialah Business Venturing dan Innovation Manangement yang dimana kedua modul tersebut mempelajari serta membahas pentingnya pemahaman akan membangun bisnis serta bagaimana caranya untuk berinovasi agar dapat tetap bersaing di industry yang semakin kompetetif. Dalam modul ini, Jason mempelajari pentingnya Busines & Industry Growth Analysis, Creative Business Creation, Cyclic Innovation Model Process, tidak juga melupakan pertumbuhan & pengembangan industry 4.0.
Perbedaan metode pembejalaran menjadi salah satu faktor pembeda dari Indonesia dan Inggris serta menjadi alasan mengapa Inggris lebih unggul. Di Portsmouth, mahasiswa diberikan 2 tipe kelas, 1 pembelajaran umum yang dimana sang guru akan menjelaskan materi di minggu yang bersangkutan, kemudian seminar, yang dimana para mahasiswa didorong untuk berinteraksi lebih banyak dengan guru dan sesama mahasiswa lainnya, membentuk kelompok dan melakukan studi kasus untuk materi yang bersangkutan. Metode pembelajaran ini sungguh menyenangkan bagi saya pribadi karena, saya dapat menerapkan langsung apa yang saya pelajari di kelas dalam seminar dan membahas nya bersama sesama mahasiswa dan guru di tempat. Metode ini membantu saya memahami materi lebih lancar dan cepat.
Pembelajaran dan Pengamatan Langsung dengan Cara Kerja Bisnis di Inggris dengan Kunjungan Industri.
Pembelajaran tidak hanya dilakukan dalam kelas, namun melalui kunjungan terhadap industry yang ada di sekitar kota pula. Selama masa pembelajarannya, Jason berkesempatan untuk melakukan kunjungan ke Rampion Visitor’s Centre, serta Qinetiq. Rampion merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, salah satu pencapaiannya adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga angina (wind turbine) di Brighton. Qinetiq merupakan perusahaan konsultan dengan spesialisasi di dunia militer (Defence Application) yang dimana perusahaan tersebut telah menjali kerja sama dengan Menteri Pertahanan Inggris dalam pengembangan jasa. Kedua perusahaan tersebut memiliki fokus dalam berinovasi yang dimana berkaitan dengan salah satu modul yang dipelajari Jason selama waktunya di Portsmouth. Pengalaman ini sungguhlah luarbiasa karena membantu saya melihat secara langsung bagaimana perusahaan berinovasi dalam memajukan negaranya. Semua kegiatan ini tentunya didampingin dengan penulisan laporan di akhir oleh Jason yang dimana harapannya semua ilmu yang telah diterima ini dapat diterapkan kembali di Indonesia.
Jason berterima kasih kepada Kemendikbudristek serta pihak IISMAVO dan University of Portsmouth yang telah bekerja sama dalam program ini sehingga dapat merealisasikan salahsatu impian untuk studi di luar negeri. Tak lupa juga ucapan terima kasih kepada Politeknik Tonggak Equator yang telah memfasilitasi serta membimbing Jason dari awal proses pendaftaran hingga menjalani proses perkuliahan di Inggris. Harapan kedepannya ialah lebih banyak lagi mahasiswa dari kampus Politeknik Tonggak Equator yang juga dapat mendapat kesempatan ini dan memperluas wawasan mereka.